Rabu, 20 Mei 2015

Pertaruhan Mahasiswa Indonesia

Pertaruhan mahasiswa Indonesia
Oleh : Heru Jauharudin
Sekretaris Umum HMI MPO Cabang Bogor

Beberapa minggu yang lalu semua elemen mahasiswa mendapat broadcast tentang seruan aksi massa untuk menuntut mundur pemerintahan jokowi/jk, tepatnya seruan aksi untuk semua elemen mahasiswa turun kejalan pada tanggal 20 Mei bertepatan dengan peringatan hari kebangkitan nasional, dan hari ini tepatnya rabu 20 mei 2015 kita semua melihat semua mahasiswa tak ada yang bergerak menyuarakan aksi tersebut.
miris memang ketika melihat kondisi pemerintahan hari ini, tak ada mahasiswa yang benar-benar bergerak atas nama idealisme, semua bergerak atas nama kepentingan, begitulah nampaknya yang hari ini terjadi, jika melihat bagaimana perjuangan dulu para mahasiswa begitu kentara dalam aksi massa untuk menurunkan rezim, maka mungkin mereka hari ini bukanlah mereka mahasiswa yang dulu, lihat saja mereka mahasiswa yang dulu secara tegas berteriak atas nama rakyat, kini mereka menduduki kursi kekuasaan dan memegang kendali pemerintahan, ketika rakyat merasa ada hal yang tak memihak kepada hati nurani rakyat, dimanakah mereka yang dulu berteriak atas nama kebenaran?
beredar informasi bahwa beberapa elemen mahasiswa telah diundang oleh presiden jokowi di istana negara, kebenaran informasi itu kita rasa sebagai pukulan telak dan jika kita ada dalam pertandingan tinju hampir seluruh mahasiswa telak di pukul KO oleh jokowi. hanya saja benar atau tidaknya informasi tentang pertemuan itu antara mahasiswa dan jokowi, kita hanya berharap semua mahasiswa bertekad untuk perubahan indonesia.
Era ini bukan lagi era dimana ketika BBM naik Rp 200,- kemudian terjadi kerusuhan dimana-mana kemudian situasi politik dan situasi negara kacau, kenaikan harga sembako yang hari ini lebih dari kenaikan sebelumnya buktinya tidak memberikan efek apa-apa bagi rakyat indonesia, kita memang tidak tahu persis apakah memang terlalu banyaknya orang yang mendukung jokowi yang mengatasnamakan rakyat ketika pemilu? sehingga ketika jokowi mengambil kebijakan menaikan dan menurunkan kemudian menaikkan kembali BBM dan sembako seenaknya rakyat tidak banyak yang protes, ataukah memang semua rakyat indonesia sudah naik taraf hidupnya ketika kenaikan Rp 2000,- pada BBM tidak berarti. hanya mereka yang memapu melihat dengan jeli yang mampu menjawab itu.
Beberapa bulan ini juga kita semua rakyat indonesia di resahkan dengan beredarnya teror BEGAL yang dimuat di media sosial, dan memang kejadian begal terasa begitu mencekam bagi seluaruh wilayah di indonesia, meskipun dibalik penyebaran isu itu ada sebuah kemiripan dengan  jamannya orde baru ketika komunis memainkan peran ninja waktu itu, bahkan yang sangat lah miris bahwa ketika isu beredar ada berita tentang perpanjangan kontrak PT Freefot di papua antara jokowi dengan pihak amerika, dan mungkin hanya segelintir orang saja yang tahu dan bahkan menelaah informasi itu.
Dari semua kejadian diatas tentu Mahasiswa menjadi sebuah tolak ukur dimana pergerakan yang mengatasnamakan rakyat kini. mereka mahasiswa hari ini memang tidak lagi menjadi suatu single power dalam perubahan, jika dulu agen of changes merupakan titel yang sangat berharga maka hari ini mereka penguasa telah berhasil mengikis nilai-nilai itu dari diri mahasiswa lewat beberapa program pendidikan yang diselundupkan. mereka mahasiswa hari ini hidup dalam realitas modern yang penuh dengan kemunafikan, mereka berteriak atas nama kebenaran tetapi mereka berdiri diatas permadani kemunafikan, saya kira itulah realitas mahasiswa hari ini, terpecah, hedonis, borjuis, egosentris, dan pesimis.
Kita tentu merindukan ketika hari kebangkitan nasional menjadi sebuah permulaan dalam gerakan mahasiswa era ini, mereka mahasiswa bukan diperintah untuk mengulangi sejarah penurunan rezim, mereka juga bukan agen untuk melanggengkan rezim tetapi agen of changes itulah harusnya mahasiswa, meskipun mereka tidak tahu siapa yang dihadapi, tetapi mereka memiliki modal yang sangat kuat secara intelektualitas mahasiswa adalah satu-satunya organ yang hari ini semua harapan rakyat indonesia dibebankan kepadanya untuk memperjuangkan indonesia menjadi lebih baik, mereka mahasiswa harus mengambil peran serta dalam pembangunan indonesia kedepan, tidak cukup hanya pintar, tetapi mereka harus berintelektual mereka mahasiswa harus menjadikan dirinya sebagai nabi-nabi sosial agar kehidupan masyarakat indonesia beranjak menjadi lebih baik lagi.
Jika bukan mahasiswa lalu siapakah yang akan membuat perubahan kedepan, pemuda hari ini adalah  pemimpin masa depan, tidaka ada organ yang yang dijuluki maha kecuali mahasiswa yang berarati status tertinggi dalam pemberian tuhan, saya kira maha yang melekat pada diri mahasiswa merupakan anugerah dan sang maha pencipta, maka jika melihat kesejajaran itu harusnya mahasiswa mampu membuktikan diri bahwa gelar maha yang disetarakan dengan tuhan itu adalah senjatanya. sehingga tidak ada lagi mahasiswa yang tak sadar akan fitrah dirinya untuk membela kaum yang lemah, mereka mahasiswa adalah mereka yang sadar akan asas penciptaan dirinya sebagai makhluk sosial yang harus memberikan manfaat bagi yang lainnya, mereka mahasiswa adalah mereka yang meneriakkan kebenaran, mereka mahasiswa adalah mereka yang berani berkata hitam adalah hitam dan putih adalah putih, mereka mahasiswa bukan mereka yang berteriak atas nama kebenarana namun berdiri diatas permadani kemunafikan, maka jika bukan idelaitas yang diutamakan maka apalah arti sebagai mahasiswa, karena modal mereka mahasiswa hanyalah idealismenya, bukan hartanya, bukan juga raganya, bukan juga otaknya. 
Selamat hari kebangkitan nasional semoga tulisan ini bisa memicu girah teman-teman mahasiswa.

1 komentar:

Berikan Komentar anda