Kamis, 28 Mei 2015

Pleno III PB HMI tentukan arah HMI

Cia-bogor..Yogyakarta,menjelang sore hari pada hari kamis 28 mei 2015 bertempat di kampus UGM yogyakarta ratusan mahasiswa yang tergabung dalam HMI MPO menggelar seminar kebangkitan pemuda di kampus yang jadi almamater sejumlah elite negara. Kehadiran ratusan mahasiswa yang tergabung dalam HMI itu dalam rangka melaksanakan rapat pleno 3 PB HMI.dalam seminar pembukaan setidaknya hampir 90% cabang hadir untuk mengikuti rangkaian agenda yang akan menentukan arah kebijakan HMI bebetapa tahun kedepan. Hadir dalam seminar pembuka tokoh mantan ketua PB HMI dan beberapa alumni HMI.hadir pula tokoh KAHMI yoguakarta yang menyemarakkan acara yang di gelar di kampus UGM tersebut. dalam sambutannya tokoh KAHMI mengingatkan agar HMI tetap menjadi organisasi independen yan g menjaga idealisme seperti tujuan HMI. 
Sementara itu ketua PB HMI puji hartoyo meminta seluruh HMI cabang seindonesia tetap pada jalur perkaderan dan perjuangan meskipun dinamika dan dilematis sebuah organisasi tentu tidak bisa ditolak. Dilain tempat ketua HMI cabang Bogor mempertanyakan posisi tawar HMI MPO saat ini. jika saudara HMI Dipo banyak melakukan gerakan di tataran taktis maka mpo seharusnya punya identitas gerakan saat ini.apakah kita mau terjun pada gerakan yang taktis atau seperti apa ?.selama ini kita HMI jalan masing-masing maka perlu sebuah kerangka jelas untuk mengarahkan gerakan HMI kedepan. Pleno 3 PB HMI sendiri kemudian diarahkan ke gedung SCC UII di kaliurang sampai tanggal 31 oleh panitia yang di prakarsai HMI cabang yogyakarta.

Sabtu, 23 Mei 2015

PENTINGNYA SAFETY RIDING BAGI PENGENDARA SEPEDA MOTOR

 Safety Riding yaitu cara mengendara motor yang aman dan nyaman bagi pengendara itu sendiri maupun terhadap pengendara lain. Safety riding juga sangat penting karena meminimalisir tingkat cedera yang dialami apabila terjadi kecelakaan.
Salah satu faktor penyebab terjadinya kematian manusia dalam berkendara yaitu menyepelekan pada safety riding, padahal seperti yang dikatakan di atas safety riding sangat nyaman bila pengguna sering menggunakan sfety riding.
Dibawah ini akan diterangkan beberapa point tentang safety riding. Diantaranya
1.      Selalu gunakan Safety Gear
Safety gear yaitu pengaman fisik untuk melindungi tubuh dari cedera parah, contohnya seperti helm, sarung tangan, jaket, celana panjang, sepatu, dll.

2.      Berkendara dengan cara yang pintar
Berkendara dengan cara yang pintar yaitu bagaimana cara anda dalam berkendara sepeda motor, contohnya seperti tidak menggunakan jalur lawan arus, menyalakan lampu pada malam hari, sigap dalam mengunakan klakson agar pengendara lain mengetahui keberadaan anda.

3.      Jaga Jarak dengan Kendaraan Lain
Jaga jarak dengan Kendaraan lain sangat dianjurkan karena antisipasi dari rem mendadak karena rem mendadak bisa menimbulkan kecelakaan yang sering dialami oleh orang-orang. Itu sebabnya perlu jaga jarak dengan kendaraan lain.

4.      Jauhi minuman beralkohol dan obat obatan
Minuman beralkohol bisa menyebabkan konsentrasi anda dalam berkendara menurun, dan salah satu faktor yang bisa menyebabkan kecelakaan itu karena menurunnya dan hilangnya konsentrasi pada diri anda. Dan juga hindari obat-obatan karena efek samping obat-obatan pada umumnya yaitu menyebabkan kantuk, maka sebaiknya hindari penggunaan obat-obatan apa lagi sampai menyalahgunakan obat karena bisa menyebabkan pikiran anda tak karuan dan halusinasi yang bisa menyebabkan kecelakaan dan juga bisa merugikan dirinya dan juga orang lain.

5.      Perhatikan Kondisi Fisik
Dalam berkendara juga anda harus memperhatikan kondisi fisik anda, apabila kondisi tubuh anda kirang fit lebih baik anda berpergian dengan kendaraan umum, ataupun diantarkan oleh teman yang kondisi fisiknya stabil, jangan sekali-kali anda mengendarai kendaraan sepeda bermotor dengan kondisi fisik tidak fit, karena bisa membahayakan pada dirinya sendiri.

6.      Selalu Mematuhi Rambu-Rambu Lalulintas
Sering kali terjadi kecelakaan yang terjadi akibat pengguna sepeda motor tidak mematuhi Rambu-rambu lalulintas. Oleh sebab itu aparat kepolisian lalulintas selalu menghimbau pada seluruh pengguna sepedah motor agar mematuhi peratuan dalam mengendari kendaraannya agar terhindar dari kecelakaan yang merugikan pada dirinya dan juga orang lain.

7.      Selalu cek kendaraan bermotor anda
Sebelum berpergian atau sesudah berpergian sebaiknya anda mengecek kendaraan anda, karena sepedah motor itu sama halnya seperti manusia yang mempunyai masalah, namun masalah yg sering terjadi pada kecelakaan yaitu terjadinya rem blong, lampu seri tidak menyala, dll. Maka sangat dianjurkan sebelum berpergian menggunakan sepedah motor anda sebaiknya mengecek terlebih dahulu kendaraan anda mulai dari lampu, tekanan angin, klakson, dan lebih pentingnya periksa rem.

Maka dari itu Safety Riding sangatlah penting demi keselamatan anda dan meminimalisir tingkat cidera apabila terjadi kecelakaan pada anda dalam berkendara.


Oleh : Darwis Priyadi (Mahasiswa PROMKES UIKA)

Rabu, 20 Mei 2015

Pertaruhan Mahasiswa Indonesia

Pertaruhan mahasiswa Indonesia
Oleh : Heru Jauharudin
Sekretaris Umum HMI MPO Cabang Bogor

Beberapa minggu yang lalu semua elemen mahasiswa mendapat broadcast tentang seruan aksi massa untuk menuntut mundur pemerintahan jokowi/jk, tepatnya seruan aksi untuk semua elemen mahasiswa turun kejalan pada tanggal 20 Mei bertepatan dengan peringatan hari kebangkitan nasional, dan hari ini tepatnya rabu 20 mei 2015 kita semua melihat semua mahasiswa tak ada yang bergerak menyuarakan aksi tersebut.
miris memang ketika melihat kondisi pemerintahan hari ini, tak ada mahasiswa yang benar-benar bergerak atas nama idealisme, semua bergerak atas nama kepentingan, begitulah nampaknya yang hari ini terjadi, jika melihat bagaimana perjuangan dulu para mahasiswa begitu kentara dalam aksi massa untuk menurunkan rezim, maka mungkin mereka hari ini bukanlah mereka mahasiswa yang dulu, lihat saja mereka mahasiswa yang dulu secara tegas berteriak atas nama rakyat, kini mereka menduduki kursi kekuasaan dan memegang kendali pemerintahan, ketika rakyat merasa ada hal yang tak memihak kepada hati nurani rakyat, dimanakah mereka yang dulu berteriak atas nama kebenaran?
beredar informasi bahwa beberapa elemen mahasiswa telah diundang oleh presiden jokowi di istana negara, kebenaran informasi itu kita rasa sebagai pukulan telak dan jika kita ada dalam pertandingan tinju hampir seluruh mahasiswa telak di pukul KO oleh jokowi. hanya saja benar atau tidaknya informasi tentang pertemuan itu antara mahasiswa dan jokowi, kita hanya berharap semua mahasiswa bertekad untuk perubahan indonesia.
Era ini bukan lagi era dimana ketika BBM naik Rp 200,- kemudian terjadi kerusuhan dimana-mana kemudian situasi politik dan situasi negara kacau, kenaikan harga sembako yang hari ini lebih dari kenaikan sebelumnya buktinya tidak memberikan efek apa-apa bagi rakyat indonesia, kita memang tidak tahu persis apakah memang terlalu banyaknya orang yang mendukung jokowi yang mengatasnamakan rakyat ketika pemilu? sehingga ketika jokowi mengambil kebijakan menaikan dan menurunkan kemudian menaikkan kembali BBM dan sembako seenaknya rakyat tidak banyak yang protes, ataukah memang semua rakyat indonesia sudah naik taraf hidupnya ketika kenaikan Rp 2000,- pada BBM tidak berarti. hanya mereka yang memapu melihat dengan jeli yang mampu menjawab itu.
Beberapa bulan ini juga kita semua rakyat indonesia di resahkan dengan beredarnya teror BEGAL yang dimuat di media sosial, dan memang kejadian begal terasa begitu mencekam bagi seluaruh wilayah di indonesia, meskipun dibalik penyebaran isu itu ada sebuah kemiripan dengan  jamannya orde baru ketika komunis memainkan peran ninja waktu itu, bahkan yang sangat lah miris bahwa ketika isu beredar ada berita tentang perpanjangan kontrak PT Freefot di papua antara jokowi dengan pihak amerika, dan mungkin hanya segelintir orang saja yang tahu dan bahkan menelaah informasi itu.
Dari semua kejadian diatas tentu Mahasiswa menjadi sebuah tolak ukur dimana pergerakan yang mengatasnamakan rakyat kini. mereka mahasiswa hari ini memang tidak lagi menjadi suatu single power dalam perubahan, jika dulu agen of changes merupakan titel yang sangat berharga maka hari ini mereka penguasa telah berhasil mengikis nilai-nilai itu dari diri mahasiswa lewat beberapa program pendidikan yang diselundupkan. mereka mahasiswa hari ini hidup dalam realitas modern yang penuh dengan kemunafikan, mereka berteriak atas nama kebenaran tetapi mereka berdiri diatas permadani kemunafikan, saya kira itulah realitas mahasiswa hari ini, terpecah, hedonis, borjuis, egosentris, dan pesimis.
Kita tentu merindukan ketika hari kebangkitan nasional menjadi sebuah permulaan dalam gerakan mahasiswa era ini, mereka mahasiswa bukan diperintah untuk mengulangi sejarah penurunan rezim, mereka juga bukan agen untuk melanggengkan rezim tetapi agen of changes itulah harusnya mahasiswa, meskipun mereka tidak tahu siapa yang dihadapi, tetapi mereka memiliki modal yang sangat kuat secara intelektualitas mahasiswa adalah satu-satunya organ yang hari ini semua harapan rakyat indonesia dibebankan kepadanya untuk memperjuangkan indonesia menjadi lebih baik, mereka mahasiswa harus mengambil peran serta dalam pembangunan indonesia kedepan, tidak cukup hanya pintar, tetapi mereka harus berintelektual mereka mahasiswa harus menjadikan dirinya sebagai nabi-nabi sosial agar kehidupan masyarakat indonesia beranjak menjadi lebih baik lagi.
Jika bukan mahasiswa lalu siapakah yang akan membuat perubahan kedepan, pemuda hari ini adalah  pemimpin masa depan, tidaka ada organ yang yang dijuluki maha kecuali mahasiswa yang berarati status tertinggi dalam pemberian tuhan, saya kira maha yang melekat pada diri mahasiswa merupakan anugerah dan sang maha pencipta, maka jika melihat kesejajaran itu harusnya mahasiswa mampu membuktikan diri bahwa gelar maha yang disetarakan dengan tuhan itu adalah senjatanya. sehingga tidak ada lagi mahasiswa yang tak sadar akan fitrah dirinya untuk membela kaum yang lemah, mereka mahasiswa adalah mereka yang sadar akan asas penciptaan dirinya sebagai makhluk sosial yang harus memberikan manfaat bagi yang lainnya, mereka mahasiswa adalah mereka yang meneriakkan kebenaran, mereka mahasiswa adalah mereka yang berani berkata hitam adalah hitam dan putih adalah putih, mereka mahasiswa bukan mereka yang berteriak atas nama kebenarana namun berdiri diatas permadani kemunafikan, maka jika bukan idelaitas yang diutamakan maka apalah arti sebagai mahasiswa, karena modal mereka mahasiswa hanyalah idealismenya, bukan hartanya, bukan juga raganya, bukan juga otaknya. 
Selamat hari kebangkitan nasional semoga tulisan ini bisa memicu girah teman-teman mahasiswa.

Senin, 18 Mei 2015

HMI-MPO UIKA DORONG PEREMPUAN AKTIF DI ERA GLOBALISASI

Cia-bogor_ Sosok perempuan dewasa ini sangat di tunggu untuk bisa berperan aktif dalam semua kegiatan baik formal atau informal, baik tingkatan regional, nasional, dan internasional, maka dari itu mahasiswi yang tergabung dalam Himpunan mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Komisariat Universitas Ibn kholdun (UIKA) Bogor akan menyelenggarakan SEMINAR WANITA dengan tema "Peran Wanita Di Era globalisasi" yang akan diadakan pada hari; Rabu, 20 Mei 2015, bertempat di Auditorium UIKA Bogor, dimulai dari Pukul :13,00 sampai selesai. 19/5/2015
Seperti yang dipaparkan ketua pelaksana seminar wanita Raden Roro, bahwa" Kegiatan ini upaya mengajak mahasiswi memiliki pemikiran yang visioner dari peran wanita, baik dalam konsep dan implementasi"
selain itu ia menambahkan "seminar ini akan mengupas peran perempuan di era globalisasi dari berbagai sudut pandang, mulai dari pendidikan, ekonomi, politik, dan keaktivisan dengan pemateri Hj, Yane ardian S.E (Ketua PKK Kota bogor atau istri walikota Bogor), Hj. Rita Tresnayanti M.pd (disdik Kota bogor), Sumaya Adnan S.H (Aktivis HMI-MPO), Diah pitaloka (DPR-RI), maka dari itu saya mengajak kepada semua kader akhwat HMI-MPO dan seluruh mahasiswi yang ada di bogor untuk berperan serta dalam kegiatan ini" ungkap roro saat di konfirmasi lewat bbm.
secara kritis ketua umum HMI-MPO cabang bogor Asep kurnia menjelaskan bahwa "peran serta perempuan di era ini adalah keharusan untuk bisa bangkit berperan secara merata dengan kaum adam karena sudah tidak ada lagi yang mendiskreditkan hak-hak perempuan untuk bisa tampil dimana saja"
"sehingga kegiatan yang bisa memberikan setimulus bagi perubahan cara pandang perempuan indonesia di era globalisasi ini harus di galakan, seperti seminar khusus keperempuanan yang di bahas dari bergagai unsur bidang telaah, tambahnya saat di wawancara di skretariat HMI-MPO cabang bogor. //Redaktur.

BOGOR KOTA HUJAN, TEGAR BERIMAN


Realita Perjuangan, HMI-MPO, Dan Perlawanan

Oleh : Asep Kurnia
Assalamua laikum, Wr, Wb.
Semoga rasa syukur kita tetap kepada nikmat yang  telah diberikan oleh Allah SWT, sehingga dalam proses menikmati  dan menggunakan nikmat yang diberikan, kita mampu mengambil hikmah atasnya. Shalawat dan salam tercurah kepada panutan kita seorang hamba pilihan yang cerdas dengan menggunakan segala kemampuannya sebagai manusia mampu menerjemahkan hal-hal yang batil menjadi haq, antara jahiliyah menjadi zakiyah, sehingga hari ini kita bisa menikmati manisnya kebebasan fikir dalam menerjemahkan apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan.
Pada kesempatan ini, oretan kusut yang jauh dari kerangka ilmiah, tidak salahnya kita masuk kepada telaah sederhana tentang kenyataan yang sedang dirasakan dan di hadapi dengan sebenar-benarnya tampa rekayasa yang bisa membohongi diri kita dan orang lain. Kembali oretan sederhana ini mengajak untuk memulai sebuah telaah sederhana, dengan landasan keyakinan
Realita Perjuangan.
Tentu keyakinan kita sangat teguh sebagai manusia yang memiliki peran strategis yakni mahasiswa islam sehingga tidak diragukan lagi tentang ajaran yang datang dari langit sebagai referensi dasar manusia yang menyakini kepada mono-theisme, sehingga sulit untuk menepis tentang pokok-pokok perbandingan yang diluar dari pemahamannya. Dengan demikian tulisan ini memulai dari firman Allah SWT dalam surat Al-Baqoroh ayat 30,: “ ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada paara  malaikat: “sesungguhnya Aku hendak menjadikan seseorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “ mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa  bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’’ Tuhan berfirman:” sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
Dasar inilah untuk kita masuk pada babak selanjutnya sebagai seorang kholifah di bumi, sehingga analisis sederhannya apakah kita bagian dari pemimpin yang dipimpin atau pemimpin dari seluruh pemimpin. Mono-theime adalah sebuah gambaran tidak ada yang kedua setelah-Nya, tetapi yang ahad atau tunggal menyertai pada-Nya. Artinya dunia ini menyuguhkan sebuah pilihan untuk memutuskan diri kita menjadi yang ahad (Terbaik) seperti fitrah Tuhan atau keluar dari pada kualifikasi atas-nya, atau menjadi pemimpin atau di pemimpin. dan semua itu tidaklah mudah seperti mengedipkan dua bola matan atau membalikan telapak tangan, ada yang harus dilakukan sebuah proses untuk sampai padanya yang dinamakan Perjuangan. Dalam dinamika itu perlu melihat dengan seksama dari berbagai sudut pandang  tentang realitas yang sedang dirasakan dan dihadapi. Dengan kesadaran itu  maka kita akan mampu menempatkan posisi kita dalam perjuangan untuk sampai pada tujuan kita.
Sebagai mahasiswa atau pemuda tidaklah kita seenaknya menikmati apa yang sekarang tersaji dengan mendelusi kekagungan kita terhadap pendahulu, baik pendahulu yang sudah tercatat sejarah atau pendahulu yang masih nampak yang ingin mencatatkan kesejarahannya di depan pandangan kita. Sunggu mereka sama dengan kita hari ini yang membedakan adalah keadaan jaman dan culture budaya dari masing-masing generasi. Sehingga perjuangan kita adalah kesejarahan kita sesuai zaman yang mengacu pada budaya sosiial yang sedang berkembang dan dan berprosen kepada budaya baru.
Disadari atau tidak budaya dari medan juang kita dewasa ini berubah secara drastis dan melaju secara cepat seiring dengan perkembangan zaman dari waktu kewatu. Jika saja delusi kekaguman menghinggapi presepsi kita dalam mentelaah perjuangan hari ini dengan mengukur secara rata bahwa ideologi organisasi sebagai visi juang kita tetap sama dari masa kemasa. Tetapi harus terpahami betul kondisi internal tidaklah akan mampu melaju dengan baik tampa memperhatiakan kondisi ekxternal. Bukankah islam zajirah arab berbeda dengan islam,nya nusantara, islamnya Indonesia akan berbeda dengan islamnya Malaysia, inggris bahkan di Negara liberal Amerika serikat dari kerangka taktis dan praktis, dengan kesimpulan bahwa kenapa harus ada mazhab iman Syafii, Maliki, Hanfi, dan  Hambali.
Perlu kita masuk kedalam kerangka teknis terhadap realita medang juang kita sebagai pemuda dan mahasiswa bahwa paska reformasi 20 mei 1988 kita masuk pada masa transisi demokrasi dengan munculnya budaya pragmatis-popularitas untuk masuk pada lepel kekuasan formal atau in-formal yang pada akhirnya kita melihat bahwa orang yang muncul kepermukaan public itulah yang menjadi pilihan taktis-pragmatis tampa mengkur kualitas, kapabilitas, dan intregritas serta kita di berikan contoh yang sangat mendalam pahitnya dengan terbuktinya para pejabat yang amoral dalam menjalakan kekuasaannya.
Setelah masa transisi demokrasi satu decade kita masuk pada lepel budaya yang lebih taktis-liberal, dengan masuknya kaum-kaum pemodal dalam upaya menguasai struktur kepemimpinan dengan satu pertentangan yang sama dengan tipologi dimasa transisi demokrasi yakni sebuah tindakan yang dinilai dari kerangka material. Selain itu kita disajikan contoh oleh budaya taktis-liberal adalah kebebasan untuk melakukan tindakan yang dibuat-buat dengan memasukan pada dugaan makna implisit hukum dalam perundang-undangan. Hal semacam ini bukan sebuah kemunduran melainkan implikasi dari era taktis-liberal atau saya sebut sebagai post-2015 dengan munculnya goncangan kriminalitas humanistic.
Post-2025 adalah sebuah budaya profesionalitas kerja, mungkin ini sebagai gambaran dasar bagi Negara Indonesia dan bangi para penggerak perubahan atau bangi plessure power community  atau bagi para mahassiwa yang terggabung dalam organisasi perkaderan dengan kernagka kerja regim dengan menggiatkan komposisi kerja-kerja pada miniature kekuasaan eksekutifnya sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan walau pun hasilnya hari ini hanya kerja untuk kepentingan kelompok dan asing, dan membiarkan masyarakat mengurung pada kemampuan masing-masing individu.
Kembali saya menyinggu, bukan contoh kecil pos-2015 yang di muka di munculkan, akan tetapi gambaran sederhan hari ini pada lepel dan medang perjuangan kita harus didasarkan pada profesionalitas gerakan, dengan kerangka kerja yang disiplin sesuai perencanaan dan tujuan yang ingin di capai tampa menghilangkan pengaruk atau kondisi eksternal yang sedang berkembang dan melaju kerah yang baru. Gambaran singkat tentang realitas budaya dewasa ini adalah upaya kita masuk pada kerangka analisis dasar terhadap realita perjuangan hari ini bagi para mahasiswa/pemuda yang tergabung dalam organisasi perkaderan secara kritis.  Sebagian gerakan sudah memampaatkan kesempatan ini sejak transisi demokrasi Negara paska reformasi, tidak lagi berbicara perlawanan terhadap penguasa melainkan berupaya merebut struktur kekuasaan dengan beragam methode untuk bisa sampai pada tujuan itu (kerangka nilai untuk membatasinya disesuaikan dengan ideology organisasinya). Mengusung kadernya, serta menempatkan kadernya  adalah upaya membangun kantong masa dan kekuatan di semua sector adalah keharusan untuk merebut struktur kekuasaan yang hari ini di pegang oleh orang-orang yang tidak sesuai dengan visi perjuangan kita. Bukankah ajaaran langit mengarahkan hal ini bagi para wakil dimuka bumi dengan muncul hadis dari manusia terpilih dan terjaga dari kesalah “ Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum kaum itu berusaha merubahnya”.
Pemikiran ini akan berimplikasi pada  dinamika organisasi bahkan akan menuai konflik manakala presepsi tidak terkomunikasikan dengan baik, serta tidak mau membuka kerangka pikir yang objektif bukan subjektif-emosi. Sebagai pemahaman subjektif dari kaderisasi yang selama ini diikuti bahwa ada kata independensi yang menjadi ujung prisai seorang pemuda atau mahasiswa untuk mempertahankan idealime sehingga dalam hal ini harus disampaikan bahwa keyakinan ini tentang independensi adalah bersamaan terhadap kebenaran mutlak, atau keberpihakan kepada orang-orang yang benar yang di lihat dari kerangka objektif bukan kerangka subjektif-emosional. Bersama kebenaran mutlak buka separuh dari nilai kebenaran melainkan secarak keseluruhan tentang muatan kebenaran baik dalam kerangka dasar dzikir, fikir, dan ikhtiar. Dan semua ini tergantung dari pemahaman seorang terhadap ideology yang diyakini organisasinya, atau cara pandang tentang eksitensi nilai trasenden dan kenyataan nilai social.
Dengan kemapanan intelengensi akan mampu memaknai kapan berfikir dan kapan bertinda tanpa komando dan intervensi siapapun untuk mewujudkan visi perjuangan sesuai konten situasi dan kondisi yang telah di sepakati. Tentunya hal ini sebagai penegas bahwa kata sepakat tentang visi  dan misi yang di tentukan untuk sampai pada tujuan yang direncanakan adalah hal yang bisa menjadi kekuatan untuk membangun komunikasi dan menguatkan solideritas atas kesepaham bersama bukan personal. Sehingga pada akhirnya langkah taktis yang harus kita ambil, rencanakan, dan  lakukan dalam gerakan ini, untuk keluar dari permasalahan yang selama ini selalu muncul dari tahun ketahun, dari masa kepengurusan kemasa kepengurusan berikutnya (to continue of the clasik culture)

HMI-MPO dan Perlawanan
Letak kesejarahanlah yang menjadi keyakinan besar sebuah komunitas atau association dalam cara cara pandang terhadap keyataan yang berhadapan dengannya, adakalanya keyataan itu selaras dengan prinsif dan sesekali menjadi dinamika benturan dalam berfikir. Seolah kesejarahan adalah hal yang mutlak yang tidak bisa tergantikan tanpa melihat perubahan budaya yang cepat dewasa ini sehingga cara pandang akan menyempit dan berubah dengan lahirnya gerakan perlawan yang menjadi benturan budaya yang bisa menelan waktu dan tenaga serta momen kesejarahan baru yang tidak efektif dan efesien.
Kesejran HMI-MPO adalah kesejarahan monumental dalam gelanggang pergerakan mahasiswa islam Indonesia yang berdiri dua tahun setelah Negara ini lahir, dengan satu pembuktian terhadap independensi yang berpihak kepada kebenaran Tauhid, dengan tidak meninggalkan penglihatan terhadap kerangka taktis yang di buat oleh tokoh-tokoh sejarah dijamannya, dengan usaha mengapiliasi dirinya secara personal yang masuk pada gerakan diaspora dengan membuat sayap gerakan baru terhadap komunitas atau lembaga yang belum tercium gerakanny oleh badan intelejen Negara saat itu, dengan maksud untuk sampai pada cita-cita melawan, meruntuhkan kezaliman dizamannya. Tentunya sekarang harus menjadi kajian bersama tentang gerakan HMI-MPO yang tidak memiliki posisi stategis pada lembaga formal, dan informal dengan satu komparasi budaya yang berkembang dewasa ini. Memang betul organisasi yang kita berhimpun meletakan dasar dari cita-cita gerakannya adalah organisasi perkaderan dan perjuangan, secara hakikat berbagai pandangan dari kader HMI-MPO tentanggnya sudah terbukukan, melainkan ada satu hal yang harus kita afirmasi tentang gerakan HMI-MPO dalam pola perkaderan dan perjuangan dewasa ini. Perlawan terhadap regim penguasa harus di barengi dengan upaya lain yang lebih efektif dan efesien mencapai titik pencapaian yang menjadi cita-cita besarnya.
Selain itu, juga perlu upaya pendelegasian atau memposisikan kader himpunan disetiap bidang sesuai kerangka akademis yang di ambil dalam strata satu seta menguatkan jaringan perkaderan lintas generasi sejak paska menjadi kader aktif dikepengurusan, samapai hari ini belum nampak dari himpunan yang ada kita didalamnya melakukan langkah seperti itu, padahal peluang dalam social masyarakat kita untuk memberikan kontribusi upaya melakukan perubahan adalah nilainya sama, seimbang, sehingga seluruh manusia dalam hal ini mahasiswa yang bergelut dalam kaderisasi organisasi meilikipeluang yang sama tinggal sejauh mana kader atau struktur sitem perkaderan itu menjembataninya. Permasalahan yang dihadapi oleh perkaderan himpunan adalah tidak terpahami dan terinternalisasi doktrin konsep, teori, dan implentasi dari konsep pola perkaderan yang diyakini sangat paripurna jika di komparasikan dengan pedomana perkaderan sebelumnya.
Ketidak terpahaminya kerangka konsep, teori dan implentasi dalam perkaderan himpunan diakibatkan lemahnya pemaham dan pengutan intelegensi kader sehingga mengiternalisasi muatan nilai dan konsep yang sesuai dengan kesanggupan fikir dan dzikirnya. Sehingga hal-hal yang paling hakikat yang menjadi rukh perkaderan terabaikan, jika di korelasikan dengan budaya masyarakat hari ini yakni manusia yang mengaku islam tetapi tidak bersikap dan bertindan sesuai nilai yang ada dalam islam, pola fikir tidak sesuai dengan apa yang dibangun oleh islam yang ber dasar pada ajaran Tuahan dari langit. Bukankah manusia terbaik itu adalah manusia yang perkataannya sesuai dengan perbuatannya, pemikirannya sesuai konsep ke-Tauhidan, dan bukankan Allah SWT membanci orang yang berkata tidak sesuai perkataannya. (Ash-Shaf ayat 3-4); ”amat  besar kebencian di sisi Allah SWT bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan, sesungguhnya Allah SWT menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu banguan yang tersusun kokoh”.
Amanat Al-quran sebagai petunjuk sampai akhir jaman yang mana kita berpegang teguh terhadapnya, maka kita tidak akan tersesat sama sekali, tetpi ketika kita membiaskannya maka keburaman dan kebutaanlah akan menghinggapinya sehingga tercatat menjadi orang yang munafik, sehingga dari dua ayat diatas memberikan gambaran bahwa memahami kedirian dengan konsiten dengan melaksanakan atas pemahaman yang kita yakini kebenarannya serta keharusan kepada satu jalan yang lurus dengan shaff (barisan) yang kokoh, sehingga akan memiliki arti yang integral bahwa satu kebaikan yang di organisir dengan keikhlasan, ukhuwah, dan kesabaran akan menumbangkan sebuah tirani yang zolim dan lalim. Perlawan himpunan hari ini kebagi kepada dua hal sebagai kenyataan yang harus di afirmasi secara seksama dan secara kritis oleh seluruh kader jika mau keluar dari zona mendelusi kekaguman tentang masa kelam tampa melihat peluang dan tantangan masa depan.
 Perlawanan kita hari ini adalah perlawanan kepada kebiasaan kita yang sempit, sempit membaca gagasan atau diskursus yang muncul dalam tulisan klasik dan kontemporel dari berbagai pandangan disiplin ilmu, serta sempit membaca keadaan dan kondisi yang hari ini berkembang. Kemudian perlawan itu tidak laing adalah nafsu pada diri yang terdalam yang dikomulatif menjadi wacana  besar yang dinamkan kemalasan dan kelalaian. Bukannya orang yang celakan dalam shalatnya adalah orang-orang yang lalai sebagai mana dalam frman Allah SWT dalam surat Al-Maun : “celakalah orang yang shalat, yakni ; orang-orang yang lalai dalam salatnya’’.
Diakhir oretan sederhana ini, ada upaya yang diinginkan adalah mengajak kepada semua kader himpunan, para mahasiswa dan pemuda untuk segera menetapkan langkah strategis-idealis dan taktis-idealis dalam gerakannya di semua lepel perkaderan dan kepengurusan upaya menyiapkan sumberdaya manusia secara intelektual, emosional, dan spiritual untuk memotong kompas gerakan di awal post-2015 ini sehingga kita sebagai penggiat social dan penggerak perubahan atau pleassure power community bisa menyesuaikan dengan perkembangan jaman.

Senin, 11 Mei 2015

Masyarakat Bogor Mempertanyakan Keberadaan KTR


Kawasan Tanpa Rokok yang disingkat KTR adalah sebuah program pemerintah kota Bogor yang di rilis untuk menangani masalah rokok yang sudah menjadi budaya di masyarakat terkhusus untuk masyarakat kota Bogor. Karena rokok sudah menjadi sahabat bagi masyarakat hingga tidak menghiraukan lagi dampak dari asap rokok yang keluar dari rokok tersebut. Bahkan sudah tidak memikirkan keluarga,sodara, dan orang-orang di sekitarnya.
Suatu kebanggaan ketika pemerintah kota Bogor merilis ini dengan mengeluarkan peraturan daerah (PERDA) no 12 tahun 2009 tentang KTR ini dalam menanggulangi salah satu masalah kesehatan yang ada di kota hujan. Memang dalam  penegakan KTR ini tidak mudah harus melalui tahap atau proses-proses agar solusi ini terwujud. Tetapi dalam realitanya sampai hari ini program KTR yang sudah berumur setengah dekade tak kunjung terwujud malah jauh dari harapan bahkan bisa dikatakan gaib program ini. padahal program ini termasuk dalam prioritas program kerja salah satu dinas di kota Bogor, dimana program ini pula sudah didukung dari segala aspek seperti anggaran yang besar, fasilitas menghuni dengan adanya kendaraan penegakan KTR, bahkan mendapatkan dukungan dari LSM internasional yaitu notice. Jadi sudah tidak rasional ketika program ini sampai hari ini tidak membuahkan hasil yang signifikan dan bukan tidak mungkin ketika program KTR kondisinya masih seperti inin dan tidak ada perbaikan ataupun evaluasi, program ini menjadi ladang untuk memperkaya diri pejabat-pejabat pemerintahan kota Bogor.  

//Aulia Rachman (mahasiswa fikes uika)

Minggu, 10 Mei 2015

Penataran KOHATI Se-Jabagbar upayakan internalisasi HMI



Jakarta Selatan  - Acara penataran Kohati HMI MPO yang berlangsung dari tanggal 8 - 10 Mei 2015 (kemarin) telah dibuka secara resmi oleh Kornas KOHATI yang diwakili oleh Sekertari Kohati Nasional yunda Dona Marliza. Penataran kohati dengan tema “Internalisasi Nilai Ke-KOHATIAN Upaya Membentuk Sosok Mar'atussolehah" dibuka sangat antusias oleh para peserta . Hal ini dapat dilihat dari para peserta pentaran yang walaupun hanya berjumlah 5 orang mereka tetap semangat untuk mengikuti acara pentaran KOHATI se-JABAGBAR.

Acara penataran KOHATI se-JABAGBAR  ini dilakasanakan di Poltangan Jakarta Selatan sekertariat Komonitas Maritim Nusantara yang di ikuti dari HMI MPO cabang Bogor  dan HMI MPO cabang Tangerang.


Ketua pelaksana penataran KOHATI Yunda Ovi berterimaksih kepada seluruh kader yang masih berkomitmen sampai saat ini terhadap HMI dengan berpastisipasi dalam proses penataran hingga selesai dan mensukseskan acara penataran ini.


Walapun penataran KOHATI hanya berjumlah sedikit dan mungkin masih banyak kekurangan, Perwakilan PB kanda Wahyu berharap dalam proses penataran KOHATI ini bisa membentuk sosok mar’atussholehah dan bisa menambah semangat HMI wati dan mampu memberikan contoh buat HMI wati yang lain diselingkungan cabang Bogor  begitu juga di cabang Tangerang. "Ini tugas berat kita semua sebagai kader HMI, karena kedepannya kita punya tanggung jawab terhadap masa depan agama dan umat serta bangsa", ungkapnya dalam pembukaan penataran KOHATI.

Sekjen PB HMI Kanda Malik juga berpesan kepada parah HMI wati yang telah mengikuti penataran sebagai tahap awal menjadi KOHATI untuk bisa menjadi benteng bagi HMI wati yang lain, sebagai nilai jual untuk akhawat-akhwat yang lain dalam mengatasi krisis kader yang terjadi sekarang ini.

Pesan dari sekertaris KORNAS KOHATI yunda Dona  dalam penutupan acara penataran KOHATI mengatakan “Dengan diadakan penataran kohati ini peran wanita sebagai pejuang dapat dimengerti dan Kohati wati bisa menjadi lebih semangat tidak kalah dengan akhwat serta mampu mengaplikasikan sosok mar’atussholeha di HMI begitu juga dalam kehidupan sehari-hari.